Skip to content
  • Beranda
  • Disclaimer
  • About Us
  • Contact Us
  • Privacy Policy

Pepohonan

Informasi Terbaru Masa Kini

  • Kesehatan
  • Gaya
  • Travel
  • Otomotif
  • Tekno
  • Toggle search form
  • 5 Mobil Angkot Listrik Bakal Dioperasikan di Palembang Tahun Depan Otomotif
  • Jenis Penyakit Kritis dan Asuransi Penyakit Kritis di Indonesia
    Jenis Penyakit Kritis dan Asuransi Penyakit Kritis di Indonesia Uncategorized
  • Asuransi Jiwa Yang Bagus Khusus Untuk Para Tulang Punggung Keluarga
    Asuransi Jiwa Yang Bagus Khusus Untuk Para Tulang Punggung Keluarga Uncategorized
  • Tingkatkan Performa Website dengan Layanan Cloud Hosting
    Tingkatkan Performa Website dengan Layanan Cloud Hosting Uncategorized
  • Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Sepeda Gunung dengan Sepeda Downhill Otomotif
  • Inilah Destinasi Wisata Domestik yang Paling Diminati Anak Muda Travel
  • 5 Manfaat Short Link Untuk Website Berita
    5 Manfaat Short Link Untuk Website Berita Uncategorized
  • Review KirimAja, Aplikasi Kirim Paket No. 1 di Indonesia
    Review KiriminAja, Aplikasi Kirim Paket No. 1 di Indonesia Uncategorized

Saran Dokter untuk Cegah Kematian di Lomba Maraton

Posted on September 7, 2022 By admin Tak ada komentar pada Saran Dokter untuk Cegah Kematian di Lomba Maraton

Spesialis kedokteran olahraga Antonius Andi Kurniawan berpendapat layanan medis yang mumpuni, mulai dari kelengkapan alat hingga kecakapan petugas, diperlukan untuk meminimalkan kasus kematian mendadak di ajang lomba lari maraton.

Menurut riset di New England Journal of Medicine pada 2012, pelari yang mengalami kematian mendadak paling sering terjadi menjelang kilometer akhir, di sekitar 40-42 km, kebanyakan karena berlari sekuat tenaga menuju garis finis.

Walau kasus tersebut sangat jarang terjadi, ia menekankan pentingnya layanan medis mumpuni di setiap lomba maraton sebagai upaya pencegahan.

Andi juga menjelaskan pelari yang mendadak pingsan sebetulnya memiliki peluang untuk bertahan hidup.

“Mereka yang survive itu ketika ditangani mendapatkan resusitasi jantung paru atau alat pijat jantung, itu kurang lebih 1,5 sampai 1-4 menit (setelah kejadian).

Jadi kalau di bawah 3 menit harus segera diresusitasi jantung paru.

Kalau sudah di atas 5 menit atau 5-9 menit, dia terlambat dan tidak survive,” katanya.

Scientific Chairman di Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) itu mengatakan kasus kematian mendadak, walau hanya satu pelari, merupakan kejadian luar biasa di dunia medis.

Menurutnya, insiden tersebut cukup tragis mengingat niat awal pelari ingin berolahraga supaya sehat namun yang terjadi justru sebaliknya.

“Kejadian ini juga dramatis dan membuat resah.

Kadang-kadang orang tua kita (memberi nasihat), ‘Kamu tidak usah lari, nanti malah meninggal,’ atau apa segala macam.

Padahal sebenarnya lari itu bermanfaat buat kesehatan.

Jadi, ini yang menurut saya penting banget untuk kita edukasi masyarakat,” jelasnya.

Pedoman medisAndi mengaku ia selalu mengecek kembali pedoman layanan medis berstandar internasional ketika menjadi direktur medis untuk sebuah lomba lari.

Ia mengatakan ketentuan layanan medis di lomba lari maraton sudah tertuang dalam pedoman yang dikeluarkan oleh badan atletik dunia.

“Medical services itu (harusnya) setiap 2,5 km.

Setiap water station itu ada medical services-nya, ada petugas medisnya.

Tapi yang ada, itu setiap 5 km, ada yang 10 km, ada yang 42 km, ambulansnya cuma tiga sampai lima, jadi tidak banyak,” paparnya.

Di setiap tenda atau titik layanan medis dan stasiun air, Andi menganjurkan agar petugas medis senantiasa siap siaga.

Berdasarkan pengalamannya, ia juga akan memberi pelatihan sehingga para petugas medis memang berkualifikasi dan memiliki kemampuan serta memahami yang harus dilakukan jika menemukan pelari pingsan.

Selain petugas medis, kelengkapan alat-alat medis seperti alat kejut jantung atau automated external defibrillator (AED) juga penting untuk disiapkan di setiap tenda medis.

“Perlengkapan-perlengkapan yang ada di medical station juga harus lengkap, ada oksigen, ada kejut jantung, dan sebagainya.

Itu semua sudah ada di World Athletic dan tinggal ceklis saja sebetulnya.

Pertanyaannya, management organization mau tidak spend untuk itu,” kata Andi.

Gaya Tags:Kematian, Lari, lari maraton, maraton, Pelari

Navigasi pos

Previous Post: Andien Kenang Reza Gunawan yang Bantu Siapkan Persalinan Kawa dengan Gentlebirth
Next Post: Geopark Maros Pangkep di Sulawesi Selatan Masuk UNESCO Global Geopark

Related Posts

  • Pro Kontra Menyusui Lebih dari 2 Tahun Gaya
  • Apa Itu Kondisi Waham dan Penyebabnya? Gaya
  • Kenali Tanda Kena Diabetes: 7 Masalah di Kaki yang Sering Dikaitkan Diabetes Gaya
  • Jaga Kesehatan Usus dan Pencernaan dengan Yogurt Gaya
  • Punya Riwayat Alergi Udang Berkemungkinan Bereaksi Sama terhadap Jenis Seafood Lainnya? Gaya
  • Yang Perlu Disiapkan bila Ingin Buka Warung Angkringan Gaya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent Posts

  • Keunggulan dan Manfaat Penggunaan Cocomesh
  • Dekode Bahasa Inggris Digital: FYP dan POV Dalam Sorotan!
  • 5 Tips Memilih Meja Belajar Anak yang Berkualitas dan Nyaman
  • Renovasi Rumah ala Barbie Bukan Mimpi Lagi
  • Inilah Manfaat Memasang Teralis Jendela di Rumah
Zona Nyaman Ambisiku Lawak Abis Mata Radar Wisata Tips Titik Cuan Milenial Dapur Artikel Lingkar Air Rempah Catatan Wisata Media Otak Opini Dapur Karya
Sehat Manis Sekilas Masa Sisi Impian Terlihat Modis Usaha Tangan Paling Gadget Waktu Pertama Bunyi Hujan Kebugaran Fisik Sudut jendela

Categories

  • bisnis
  • Gaya
  • Kesehatan
  • Otomotif
  • Sepatu
  • Tekno
  • Teralis
  • Tips
  • Travel
  • Uncategorized
  • Wajah

Archives

  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022

Blog Baru

Ruang Tulisan Bahasa Bijak Bisik Telinga Catatan Milenial Jago Mikir Info Terbaru Hiasan Online Jejak Artikel Kabar Ciamik Lentera Perjalanan
  • Review KirimAja, Aplikasi Kirim Paket No. 1 di Indonesia
    Review KiriminAja, Aplikasi Kirim Paket No. 1 di Indonesia Uncategorized
  • Gaya True Thompson Putri Khloe Kardashian Pakai Tas Louis Vuitton yang Dihiasi Namanya Kesehatan
  • Ketahui Gejala Tipes, Penyebab dan Cara Pengobatannya Gaya
  • Peralatan Yang harus Dimiliki Saat Melakukan Streaming Game
    Peralatan Yang harus Dimiliki Saat Melakukan Streaming Game Uncategorized
  • Desainer Hanae Mori, Perintis Haute Couture Jepang, Meninggal pada Usia 96 Tahun Kesehatan
  • Cara menghilangkan Jerawat Parah Dengan Permanen
    Cara menghilangkan Jerawat Parah Dengan Permanen Uncategorized
  • Dikabarkan Tutup di Indonesia, Bagaimana Asal-usul Beard Papa’s? Travel
  • Wisatawan Mancanegara di Kota Batam Meningkat, Turis Malaysia Jelajahi Wisata Religi Travel

Copyright © 2023 Pepohonan.

Powered by PressBook News WordPress theme