Skip to content
  • Beranda
  • Disclaimer
  • About Us
  • Contact Us
  • Privacy Policy

Pepohonan

Informasi Terbaru Masa Kini

  • Kesehatan
  • Gaya
  • Travel
  • Otomotif
  • Tekno
  • Toggle search form
  • Menyusuri Keindahan Teluk Youtefa, Destinasi Bahari yang Komplit Travel
  • Pro Kontra Menyusui Lebih dari 2 Tahun Gaya
  • Royal Kencana Mansion, Studio Alam di Pusat Kota Yogya yang Kantongi 2 Rekor MURI Travel
  • 10 Tempat Nongkrong Favorit di Jakarta Travel
  • Cara Berlangganan Disney+ HotStar, Aplikasi Streaming dengan Ratusan Film Menarik Tekno
  • 4 Tanda Kamu Mengalami Catfishing atau Penipuan saat Kencan Online Kesehatan
  • Cara Pakai Sheet Mask
    Rahasia Mendapatkan Wajah Glowing dalam Sekejap Dengan Cara Pakai Sheet Mask Yang Benar Kesehatan
  • Asuransi Jiwa Yang Bagus Khusus Untuk Para Tulang Punggung Keluarga
    Asuransi Jiwa Yang Bagus Khusus Untuk Para Tulang Punggung Keluarga Uncategorized

Raden Saleh Penggagas Kebun Binatang Pertama di Indonesia Sebelum di Ragunan

Posted on September 4, 2022 By admin Tak ada komentar pada Raden Saleh Penggagas Kebun Binatang Pertama di Indonesia Sebelum di Ragunan

Vereneging Planten en Dierentuin et Batavia merupakan bangunan kebun binatang pertama di Indonesia yang berdiri pada 1863.

Bangunan ini sudah berdiri sebelum Indonesia merdeka.

Kini, lokasi kebun binatang ini dikenal dengan nama Taman Ismail Marzuki (TIM).

Kebun binatang ini kerap kali berganti nama sampai pernah dinamakan Keboen Binatang Tjikini setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Awalnya, pembangunan kebun binatang ini bertujuan sebagai sarana pelepas stres bagi setiap warga kota.

Setelah satu tahun pembangunan, barulah pada 1864, kebun binatang ini diresmikan.

Vereneging Planten en Dierentuin et Batavia memang tidak berdiri di Ragunan.

Namun, tempat ini menjadi asal mula dan pelopor kebun binatang Ragunan.

Mengutip dari surat kabar Bataviaasch Handelsblad terbitan 1864, pembangunan kebun binatang ini pertama kali digagas oleh Dewan Kota Batavia pada 1863 atas usulan dari Raden Saleh.

Kala itu pembangunan digagas berdiri di sisi barat Sungai Ciliwung, dekat kediaman pelukis kesohor Tanah Air, Raden Saleh.

Lokasi kebun binatang ini berada di sebelah barat Sungai Ciliwung, dekat kediaman sang pelukis maestro, Raden Saleh.

Lokasi di sana memiliki lahan luas, tempat strategis, dan harga lahan yang cukup terjangkau menjadi alasan kebun binatang didirikan di sana.

Lahan kebun binatang yang memiliki luas sekitar 10 hektare itu merupakan hibah dari Raden Saleh.

Hal ini pun diungkapkan oleh Denys Lombard dalam buku yang berjudul Nusa Jawa: Silang Budaya Volume 1, setelah pulang dari Eropa, kegemaran Raden Saleh dalam seni gambar dan lukisnya makin meningkat.

Saat itu, ia sangat menyukai melukis binatang.

Bahkan, ketika itu ia telah membuat lukisan yang menggambarkan pertarungan antara banteng dan binatang buas lainnya yang patut untuk dikagumi.

“Untuk mendapatkan model dan penjiwaan estetika bagi lukisannya, maka dibangunlah sebuah tempat untuk koleksi binatang langka yang menjadi asal mula kebun binatang di Jakarta,” ucap Denys Lombard.

Bangunan pertama yang dibangun di kebun binatang ini merupakan gedung kantor komite kebun binatang.

Lalu secara bertahap, kebun binatang ini semakin dilengkapi dengan beragam fasilitas lain, seperti kantor Perkumpulan Pecinta Flora dan Fauna Hindia Belanda, ruang pertemuan, taman, fasilitas olahraga, bioskop, dan kolam renang.

Melansir laman jakarta.go.id, pada 1950-an, kebun binatang ini telah mempunyai 30 karyawan dan seratus ekor satwa.

Meskipun memiliki banyak koleksi, tetapi kandang binatang ketika itu masih sederhana.

Namun, ketika itu tempat ini menjadi alternatif rekreasi bagi para anak-anak untuk melihat berbagai binatang karena harga tiket masuknya relatif murah.

Semakin berkembangnya zaman, daerah di sekitar kebun binatang tersebut banyak mengalami pembangunan secara besar-besaran sehingga kebisingan tidak dapat dihindari.

Ketika berada di bawah naungan Pemerintah DKI Jakarta, kebun binatang direlokasi pada 1964, bertepatan dengan seratus tahun berdirinya kawasan itu.

Pemerintah sepakat memilih lokasi untuk relokasi kebun binatang ini di Ragunan karena memiliki wilayah yang luas dan cenderung jauh dari kebisingan kota ketika itu.

Proses pemindahan kebun binatang ini memakan biaya yang cukup besar, yaitu Rp 3,8 miliar.

Namun, dengan jiwa gotong royong yang masih kental, pembiayaan pemindahan ini ditanggung sepenuhnya oleh Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI).

Barulah, dari hasil gagasan Raden Saleh membikin kebun binatang, bermunculan kebun binatang lain di luar daerah Jakarta.

RACHEL FARAHDIBA R

Travel Tags:DKI Jakarta, Kebun Binatang, Raden Saleh, Ragunan, Sungai Ciliwung

Navigasi pos

Previous Post: Willow Smith Ungkap Alasan Mencukur Rambutnya Sejak Remaja
Next Post: Tak Hanya Soto Lamongan, 4 Kudapan Khas Lamongan Berikut Wajib Dicoba

Related Posts

  • 3 Air Terjun yang Wajib Disinggahi di Kaki Gunung Gede Pangrango Travel
  • Mengapa Meja Harus Dilipat dan Kursi Ditegakkan saat Pesawat Take-off atau Landing? Travel
  • Rekomendasi Restoran di Melawai Blok M, Menunya Lezat dan Unik Travel
  • Hari Ini Kota Padang Ulang Tahun ke 353, Berikut 8 Keunikannya Travel
  • Wisatawan Mancanegara di Kota Batam Meningkat, Turis Malaysia Jelajahi Wisata Religi Travel
  • Dieng Culture Festival 2022, 15 Anak Rambut Gimbal akan Ikut Prosesi Cukur Travel

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent Posts

  • Keunggulan dan Manfaat Penggunaan Cocomesh
  • Dekode Bahasa Inggris Digital: FYP dan POV Dalam Sorotan!
  • 5 Tips Memilih Meja Belajar Anak yang Berkualitas dan Nyaman
  • Renovasi Rumah ala Barbie Bukan Mimpi Lagi
  • Inilah Manfaat Memasang Teralis Jendela di Rumah
Zona Nyaman Ambisiku Lawak Abis Mata Radar Wisata Tips Titik Cuan Milenial Dapur Artikel Lingkar Air Rempah Catatan Wisata Media Otak Opini Dapur Karya
Sehat Manis Sekilas Masa Sisi Impian Terlihat Modis Usaha Tangan Paling Gadget Waktu Pertama Bunyi Hujan Kebugaran Fisik Sudut jendela

Categories

  • bisnis
  • Gaya
  • Kesehatan
  • Otomotif
  • Sepatu
  • Tekno
  • Teralis
  • Tips
  • Travel
  • Uncategorized
  • Wajah

Archives

  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022

Blog Baru

Ruang Tulisan Bahasa Bijak Bisik Telinga Catatan Milenial Jago Mikir Info Terbaru Hiasan Online Jejak Artikel Kabar Ciamik Lentera Perjalanan
  • Sederet Komitmen Allianz untuk Bangkitnya Masyarakat Indonesia Setelah Pandemi
    Direktur Allianz: Sederet Komitmen Allianz untuk Bangkitnya Masyarakat Indonesia Setelah Pandemi bisnis
  • Assessment Center yang Bermanfaat untuk Pengembangan SDM
    Assessment Center yang Bermanfaat untuk Pengembangan SDM Uncategorized
  • Krisis Paruh Baya, Penyebab dan Cara Menghadapi Gaya
  • Ashley Graham Tunjukkan Progress Pertumbuhan Rambut usai Rontok Pasca Melahirkan Kesehatan
  • Andien Kenang Reza Gunawan yang Bantu Siapkan Persalinan Kawa dengan Gentlebirth Kesehatan
  • Top 3 Tekno Berita Kemarin: Melacak HP Hilang, Gempa Terkini, Hujan di Tangsel Tekno
  • Kunjungan Turis Asing ke Batam Belum Signifikan, Pemda Minta Bantuan Pusat Travel
  • 3 Air Terjun yang Wajib Disinggahi di Kaki Gunung Gede Pangrango Travel

Copyright © 2023 Pepohonan.

Powered by PressBook News WordPress theme