Waham atau delusi ditandai keyakinan atau pikiran yang bertentangan dengankenyataan atas unsur yang tidak berdasarkan logika.
Waham menjadi bagian dari berbagai gangguan fisik maupun mental yang berlainan, seperti skizofrenia, gangguan bipolar, dan paraphrenia.
Mengutip News Medical, psikiater Karl Jaspers menjelaskan tiga kriteria utama diagnosis waham atau delusi.
Merujuk karyanya Psikopatologi Umum kriteria itu antara lain: 1.
Keyakinan yang salah dengan kepastian atau keyakinan mutlak 2.
Keyakinan tetap tidak berubah meskipun ada bukti nyata itu tidak benar 3.
Keyakinan itu salah, tidak masuk akal, aneh, atau tidak mungkin terjadi.
1.
Faktor genetik Merujuk Cleveland Clinic, gangguan waham cenderung dialami orang dengan riwayat anggota keluarga yang skizofrenia.
Para peneliti percaya kecenderungan untuk mengembangkan gangguan waham bisa saja diturunkan dari orang tua.
2.
Faktor biologis Para peneliti mempelajari masalah bagian tertentu di otak yang berkemungkinan mempengaruhi gangguan waham.
Ketakseimbangan kimia tertentu di otak atau neurotransmiter telah dikaitkan dengan gejala waham.
3.
Faktor lingkungan dan psikologis Mengutip Verywell Mind, bukti menunjukkan gangguan waham dipicu stres.
Gangguan penggunaan alkohol dan zat juga dimungkinkan mempengaruhi kondisi itu.
Perilaku psikologis seperti isolasi sosial, iri hati, ketakpercayaan, kecurigaan dan harga diri yang rendah diklaim menyebabkan seseorang membentuk perilaku waham sebagai solusi.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.